Confidence Without Ego: Mengapa Pemimpin Egois Merusak Perusahaan dari Dalam
Di zaman sekarang, karyawan tidak hanya mencari pemimpin yang memberi perintah, tapi yang memberi arah dan ruang tumbuh. Pemimpin yang percaya diri tanpa ego (confidence without ego) adalah mereka yang membuat timnya merasa aman, dihargai, dan berkembang. Dan dari sanalah lahir perusahaan yang sehat, bukan karena satu orang hebat di puncak, tapi karena semua orang di dalamnya bertumbuh bersama.
SOCIALLEADERSHIPWORK CULTURE
Chairifansyah
6/23/20252 min read
Dalam perjalanan karier saya, saya sudah cukup sering bertemu dengan berbagai tipe pemimpin. Tapi ada satu pola yang selalu membuat saya resah yaitu mereka yang terlalu percaya bahwa jabatan otomatis membuat mereka lebih pintar, lebih benar dan lebih berhak dibanding orang-orang yang bekerja di bawahnya. Dan dari situlah saya mulai menyadari satu hal penting bahwa percaya diri itu penting, tapi ego yang besar bisa menghancurkan segalanya. Itulah kenapa saya percaya pada konsep "Confidence Without Ego".
Ego yang bersembunyi di balik jabatan bisa melahirkan banyak wajah yaitu merasa paling tahu, anti kritik, tidak pernah mau disalahkan, dan menganggap semua ide dari bawahan tidak sebanding dengan "visi besar" yang hanya dia pahami. Saya pernah melihat sendiri bagaimana seorang pemimpin menertawakan usulan anak buahnya dalam rapat terbuka. Bukan karena idenya buruk, tapi karena datang dari orang yang “dianggap” belum cukup senior. Sejak itu, tidak ada lagi yang berani berbicara di ruangan itu. Semuanya memilih diam dan perusahaan pun berjalan di tempat.
Pemimpin yang egois memang tidak langsung meruntuhkan perusahaan. Tapi seperti rayap yang menggerogoti kayu dari dalam, efeknya perlahan namun mematikan.
Inovasi mati, karena tidak ada ruang untuk mencoba hal baru.
Keputusan strategis sering kali tidak obyektif, hanya berdasarkan apa yang menyenangkan hatinya.
Karyawan terbaik keluar satu per satu, dan yang tersisa hanya mereka yang pandai “mengamankan posisi”.
Citra perusahaan pun hancur mulai dari review buruk di situs karir sampai obrolan negatif di kalangan profesional industri.
Tak kalah parah, ego seorang pemimpin bisa mematikan semangat kerja timnya. Bayangkan bekerja setiap hari hanya untuk menyenangkan seseorang yang bahkan tak percaya pada kemampuan kita. Karyawan yang dulunya semangat, kreatif dan penuh ide perlahan berubah menjadi orang yang apatis. Kerja hanya sekadar menggugurkan kewajiban. Takut salah, takut dimarahi, takut dianggap tak berguna. Padahal sering kali masalahnya bukan pada mereka tapi pada pemimpinnya yang gagal menciptakan ruang aman untuk bertumbuh.
Dalam jangka panjang, ego pemimpin juga akan membentuk budaya organisasi yang rapuh. Semua serba formalitas, penuh basa-basi dan minim kejujuran. Karyawan saling bersaing secara tidak sehat demi terlihat baik di mata atasan. Komunikasi antar tim mandek. Dan yang paling berbahaya adalah tidak ada lagi kepercayaan, baik secara vertikal maupun horizontal.
Confidence Without Ego: Pemimpin yang Seharusnya Kita Butuhkan
Lalu bagaimana seharusnya? Di sinilah pentingnya confidence without ego. Seorang pemimpin yang percaya diri tidak perlu selalu terlihat paling tahu. Dia justru tahu kapan harus bicara, dan kapan harus mendengar. Dia tidak merasa terancam oleh kecerdasan timnya, justru bangga ketika orang-orang di sekitarnya tumbuh lebih hebat.
"Confidence without ego" bukan berarti lemah. Justru sebaliknya. Ini adalah bentuk kekuatan sejati, karena butuh keberanian besar untuk tetap rendah hati saat kita berada di posisi tinggi. Pemimpin semacam ini akan
Mendorong ide dari semua level.
Memberikan ruang untuk eksperimen, bahkan kesalahan.
Merayakan keberhasilan bersama, bukan mengambil kredit sendiri.
Dan yang paling penting: membuat tim merasa dihargai, bukan dikendalikan.
Pada akhirnya, kepemimpinan bukan soal siapa yang lebih tinggi, lebih pintar atau lebih lama bekerja. Tapi soal siapa yang bisa membuat orang lain tumbuh bersama. Pemimpin yang hebat tak diukur dari seberapa sering dia berbicara tapi seberapa besar dampaknya saat dia diam dan memberi ruang bagi orang lain untuk bersinar. Jadi jika kamu seorang pemimpin atau sedang menuju ke sana, tanyakan ini pada dirimu "Apakah aku memimpin dengan keyakinan, atau dengan ego?" Karena dunia hari ini tidak butuh lebih banyak orang yang ingin terlihat hebat. Dunia butuh lebih banyak pemimpin yang percaya diri tanpa ego agar kita semua bisa maju bersama.